Chici Fitriyanti Angraeni Abdulfattah


Juli 28, 2011

Sudah JalanNYA

3 tahun di Politeknik Telkom... tidak terasa sekarang sudah tiba di penghujung ruang untuk say good bye...

ya.. walaupun belum sepenuhnya dinyatakan anda "LULUS dengan Pujian CUM LAUDE"
aamiin ya Allah...

banyak sekali cerita,... apalagi memang berproses dari 0...

kembali ke topik... bila inget masa lalu, saat saya harus memutuskan apakah kedokteran atau teknologi??

kedua ilmu ini menjanjikan saya dimasa yang akan datang. hanya saja bumbu selama menjalani ilmu itu bagaimana? apakah akan menggunakan garam yang asin atau gula yang manis?

sungguh saya sangat bangga saya bisa sekolah di polteknik telkom tercinta, tidak ada sama sekali perasaan kecewa, ya walaupun awal2nya iya.. tapi setelah dipikirkan kembali banyak sekali dilema dan problema kehidupan... yang didapat

saya mendapatkan ilmu lebih disini... bagaimana seharusnya saya hidup. dan tak bergantung pada orang tua.

saya mendapatkan sahabat yang luar biasa disini, saya mengenal banyak orang-orang hebat, dan bisa berpergian ke luar kota, mimpi saya 1/1 mulai menjadi nyata.

dan yang paling membuat saya bahagia, yaitu bisa mengenal islam lebih dalam, mengenal indahnya ukhuwah, dan menjadi seorang muslimah yang seutuhnya. ya walaupun sekarang juga masih dalam tahap pembelajaran.

kalo dipikir-pikir, belum tentu saya mendapatkan kebahagian seperti ini, bila saya berada di kedokteran manado, belum tentu saya mendapatkan teman-teman yang hebat, dan berpergian ke luar kota. menapaki jejak-jejak kaki. dan mengukur jalan..

ya...
itu memang sudah takdirNYA...
itu sudah di tuliskan Allah bahwa seperti inilah jalanku...
siapa saja orang yang akan kutemui, dimana saja aku membuat catatan kecil kaki ku ini, dan rasanya menikmati kehidupan yang kadang membuat kita senang, dan kadang membuat kita terguncang.

setiap orang pasti punya cerita sendiri-sendiri, dan pasti punya keunikan masing-masing bagaimana dia menjalani kehidupannya untuk meraih kebahagian sesungguhnya yaitu berjumpa dengan sang Maha pemberi Bahagia, Dialah Allah SWT.

satu yang selalu aku tanamkan dalam diriku, jadilah orang yang zero, yang selalu berpikir positive, dan menerima siapa saja yang orang disekitar kita, tidak melihat dari jabatannya, tidak melihat dari tingakat socialnya, tapi zero, posisikan diri menjadi pribadi yang ingin mendapatkan ilmu.
bukan pribadi yang banyak ilmu.

ya disinilah saya belajar banyak hal, yang mungkin tidak akan saya dapatkan bila saya masih tetap tinggal dan bersemanyam di kota asal saya.

pernah baca di bukunya "a.fuadi" penulis buku negeri 5 menara,
kurang lebih kata-katanya seperti ini

"orang yang pintar adalah orang yang mau keluar dari kota asalnya"

0 comments:

Posting Komentar