diatas terpaan angin
sengaja kubuka kaca terbuat dari mika itu...
sengaja kubiarkan air dari langit itu menerpa wajah..
damai..
dingin...
tenang...
membawa kesejukan sendiri...
kini wajahku tlah penuh dengan butiran-butiran air langit..
tapi tak satupun yag dapat melihat ada butiran lain..
tetesan air yang menghangatkan kedua pipiku...
yang bisa memilukan sampai ke relung hati..
membasahi jiwa..
merengkuh kembali emosi...
memutar kembali kejadian-demi kejadian...
dengan pikiran yang berterbangan entah kemana....
penat kini kembali merajai jiwa...
berpose menyebalkan dalam bayang...
menghadirkan cerita-cerita dulu...
mengambil titik kenyamanan...
merusak...
mempora-porandakan segala isi kisah...
semakin berkerumun..
bahkan tak lagi terdeteksi mana butiran langit dan mana butiran air mata...
tarikan napas yang panjang membuatnya lebih nyaman,,
tapi kini isakan kecil tlah datang..
mulai merekah...
dan tak bisa kutahan...
air mata jatuh dengan sendirinya...
keluar dengan sendirinya...
bercampur dengan tangisan langit...
tak akan ada yang tau...
tak akan ada yang curiga...
semua tertutup rapat
0 comments:
Posting Komentar