Chici Fitriyanti Angraeni Abdulfattah


Tampilkan postingan dengan label Ibu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ibu. Tampilkan semua postingan

Mei 01, 2013

karena cintanya yang luar biasa

putih bersih...
teduh...
hangat...
indah..
nyaman...

itulah mama...

pelukan mama selalu membawa ribuan warna-warni kehidupan...
teduh... tenang...

tangannya yang membelai rambutku sungguh memberikan kenyamanan yang tak bisa kudapat dimana pun...

kembali ke pangkuannya adalah ujung dari segala jejak pengembaraan diri..

kata-kata yang menenangkan...

air mata yang begitu halus mengalir dari matanya...
rasa cinta yang tak mampu ku balasa dengan berjuta aksara...

kasih sayang yang tak bisa kuapatkan ditempat manapun...

malaikat tak bersayapku yang ada didunia...
dialah malaikatku yang menajaga ku dengan begitu kehatiannya..

malaikat tak bersayapku yang ingin ku bahagiakan...
dialah mama...


kasian mama

Bismillahirahmanirahim...

tak habis pilu dan nestapa yang di lontarkan...
datang beribu camukan langit..
tangisnya kering...
tak kuat menahan goncangan...

tertunduk diam..
dengan mulut yang tiada henti mengeluarkan untaian-untaian doa..
harapan..digantungkan diatas segala doa...

menahan tekanan dunia...
tiada henti datang dikiri kanan dirinya...
serasa dunia terfokus hanya pada dirinya...
 "kenapa hanya saya?"
"kenapa semuanya terjadi dalam 1 waktu?"

amarah keluar mulutnya
seiring dengan tetesan  air yang bersumber dari mata...
berlutut bersimpuh menyembah Tuhan..
memohon dan berdoa...

waktu tak bisa memutar waktu..
tak bisa kembali ke awal..
semua sudah terjadi...
semua telah di tuliskan..

inikah jalan yang seharusnya ditempuh?
sanggupkah aku?
mampu kah?
bisa kah?

pertanyaan basa-basi hanya menjadi klise kehidupan..
kasian...
kasian mama harus menanggung sebegini berat...
kasian...
kasian mama disetenagh abad umurnya masih bekerja keras
banting tulang
keringat demi keringat mengalir deras..
untuk anak-anaknya..
kasian mama...

bagaimana kita sebagai anak membantunya?
apa kamu punya solusi?
apa punya? jawab...

April 24, 2013

Tanda Cinta Allah

Bismillahirahmanirahim...

halooo redears..
aku punya banyak cerita yang ingin aku share...
kalian tau? Allah mengirimkan ku tanda cinta...  ^_^

Diawali dengan kehilangan dompet yang didalam berisi kartu-kartu penting saya...
ya saya punya dompet warna-warna lucu sekali dompet itu, aku beli karna bentuknya yang unik, kaya warna dan simple... paduan warna biru dan pink...

dalamnya ada KTP, ATM, dan banyak kartu-kartu penting lainnya... saya mencoba tenang dan berusaha mencari kembali dan ternyata hasilnya nihil... dan mulai melupakan dan mengikhlaskan..
 ya sudahlah nnti KTPnya bisa diurus kembali..

3 hari selang kehilangan dompet, terjadi suatu kehebohan di kosan... aku terjun dari tangga kosan tepatnya aku kepeleset ditangga dan akhirnya terjun sampai lantai bawah lumayan membuat kakiku biru-biru dan bengkak... nyeri... 2 hari di urut dan alhamdulillah sudah mulai tak terasa sakitnya...

dilanjutkan degan beberapa kejadian berikutnya..
aku mencoba berdagang tas wanita di bbm dan alhamdulillah laku 3 buah tas LV... tapi ga disangka.. E-Banking dari salah satu bank yang saya pakai ini agak errorr, saat itu aku melakukan 2 kali transfer uang tas yang  harganya sekian aku mentrasfernya 2 kali lipat...
 yang menjadi permasalahannya besoknya saya harus pergi ke jogja menghadiri pernikahan sahabat saya yesi di jogja... dan uang ditangan tinggal 20ribu diwaktu itu....

 bener-bener lah ini.. aku pusing ga tau harus gimana.. brangkatnya pake uang siapa dan gimana nnti pas di jogjanya...
alhamdulillah aku punya sahabat-sahabat yang bisa bantu... aku di tolong
dan alhamdulillah uang saya juga dibalikin sama distributor tasnya pas saya dijogja dia bbm kalo bener aku transfernya double  dan langusng di transfer balik.

aku mulai berfikir... ada apa ini sebenarnya...
kenapa 2 minggu terkahir ini ada saja hal-hal yang aneh...
apa sebenarnya ya ingin Allah sampaikan?

jadi diingatkan sebuah  kata-kata dari ceramah yang pernah kuikuti di Darut tauhid..

"sebenarnya, tanda-tanda dari Allah itu sudah begitu jelas, tapi karna otak kita lah yang tidak sampai menerka"

aku baru sadar sekarang ya ternyata benar kata -kata ini...

rabu kemarin tanggal 17 april  saya ditimpa musibah,.
barang-barang penting dicuri orang...
laptop, hp nokia, BB, modem, dompet,hardisk, semua itu di curi orang..
dan kalian tau dicurinya dimana?
di masjid, selesai aku sholat dzuhur...

sekarang aku baru tersadar betapa Allah mengirimkan tanda cinta yang luar biasa untukku...
didalam rumahNya, aku kehilangan barang-barang yang Dia titipkan padaku...
selesai aku menyembahnya selesai aku berdoa, di waktu dzuhur dan semua titipanya pergi...

kalian tau redears?
ini membuat otakku berpikir 2 kali, ternyata... dunia masih menempel padaku...
dikala aku berdoa dihadapannya dan mengeluarkan ikrarku bahwa tahun ini adalah tahun ikhtiarku...
dan ternyata itu buyar dalam sekejap... hatiku ini ternyata masih sangat melekat pada dunia... pada harta yang dititipakNya padaku,

astagfiruallahalazim...

Bismillahirahmanirahim 

Alif Lam Mim.
Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan hanya dengan mengatakan "kami telah beriman", dan mereka tidak diuji?

Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.

Ataukah oarang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari azab Kami? sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu!

Barang siapa mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu yang dijanjikan Allah pasti datang. dan Dia yang Maha Mendengar, Maha mengetahui.

dan barang siapa berjihad , maka sesungguhnya  jihadnya itu untuk dirinya sendiri.sungguh Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.

QS. Al-Ankabut(29) - 1-6


Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan (QS Ali ‘Imraan 3 : 186)
 

Musibah juga bisa sebagai penggugur dosa-dosa kita. Perhatikan sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berikut ini : “Tak seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR Bukhari dan Muslim)



ayat-ayat diatas mengingatkan ku kembali... ini kah tanda cinta dari Allah untukku?
inikah salah satu ujiannya untukku?
inikah caranya untukku agar aku naik kelas?

aku merasa gagal, aku merasa tak mendapat nilai sempurna...
hati ini ternyata masih rapuh...
dunia masih melekat dihati...

karena " kepanikan " yang begitu dalam saat seluruh barang-brang itu hilang...
menangisi barang yang merasa itu hak untuk saya, tanpa mengingat lagi bahwa itu hanya sebuah titipan...

"semua apa yang ada padamu sekarang hanyalah titipan, dijaga lah dengan baik, dan kalau pun Tuhanmu ingin mengambilnya apa hakmu untuk menangisinya?" ~C~

salah satu kata-kata yang membuat diri ini malu...
membutuhkan waktu yang lama untuk menetralisir hati ini..
mengembalikan seperti awal.. apalagi mengingat kejadian demi kejadian...
dan trauma besar melanda pikiran...

kalian tau? trauma itu apa?
saat  aku bercerita kepada kedua orang tuaku...
mengecewakan...
tak bisa diberi amanah...
anak yang hanya bisa buat susah...

dimalam kejadian itu aku hanya berfikir bagaimana caranya aku cerita ke ibu dan bapak...
takut, gelisah, was-was,
dan ternyata benar-ibu menangis, ibu kecewa denganku...
dan yang lebih menyakitkan lagi, mereka menutupinya,

kalian tau?
hal yang lebih pedih di dunia ini saat ibu anda menangis demi anda...
saat anda membuat ibu kalian satu-satunya menangis sampai tak bisa berkata...

bagaimana kalian harus memaafkan diri kalian sendiri?

walaupun tanpa ada kata  "nak ibu kecewa atau nak ibu sedih", tidak dengan itu,... hanya rintihan kecil dari gelombang yang dipancarkan sebuah telpon genggam...
mendengar suaranya agak tercekit dengan menahan tangisan...
mengatahui diamnya ayah yang tak mau bicara...

sakitnya itu lebih besar...
terlalu membuatku hatiku remuk...
trauma itu masih melekat....
masih sangat jelas...
masih menari-nari dalam pikiran...

 kembali aku tersadarkan... betapa besar tanda cinta dari Allah ini...
bukan hanya dengan harta dunia...
tapi juga dengan emosional yang membekas...
mungkin ini titik lemahku saat aku di uji dengan perasaan...

Allah memang tau titik lemah diri ini...
apakah dengan ini Dia ingin membuatku kuat?
ya mungkin dengan ini akan membuatku muslimah yang lebih tegar,


ya Allah, maafkan aku bila dihati ini masih melekat dengan dunia...
maafkan aku bila hati ini belum bisa mencintaimu dengan sempurna...
maafkan aku ya Allah bila kata  yang dilontarkan tak sesuai dengan perbuatan...

ya Allah, bila ini merupakan tanda cinta darimu untukku,
biarkan hati ini ikhlas, tenang untuk menerima,
dan tambahkan rasa cinta dihati ini untukMu ya Rabb...

jadikan diri ini bisa bersabar dalam setiap ujian yang Kau beri...
yakinkanlah dihati ini ya Rabb, bahwa segalanya sudah Kau tulis dibukuku di akhirat sana..
Kau menuliskan indah semuanya...
Maafkan aku ya Allah ata segala dosa dan aip yang menempel didiri ini...

ya Allah, hamba yakin Engkau telah melukiskan indah jalan hidupku...














April 10, 2013

Ibu, Aku Lelah

Bismillahirahmanirahim...

Ibu...
Ibu... 
Ibu aku lelah...
aku lelah dengan kerumitan yang tak pernah berhenti..
aku ingin beristirahat sejenak bu,,,
aku ingin, pulang... sungguh, aku ingin menenangkan pikiran-pikiran sejenak..
disini terlalu bising bu, 
 terlalu banyak  yang berkecamuk disini...

bu apa aku yang terlalu lemah?
bu bagaimana ini?
apa aku harus menyerah? atau aku lari saja bu?
apa nanti ibu akan menyebutku pengecut bila aku lari?


tak ada cara lain bu, aku tak bisa diam disini terus...
aku tak tau bagaimana lagi caranya agar aku bisa menghilangkan segala camukan masalah...
kadang aku hanya bisa diam 
kadang aku tertenduk dan menangis..

aku ingat ibu selalu mengingatkan ku untuk berdoa pada Allah...
sudah ku lakukan bu, tapi entah kenapa dengan jiwa ini...
apa aku yang kurang ikhlas saat ku panjatkan doa padaNya...
ibu aku harus bagaimana?
ibu aku ingin pulang... benar-benar ingin pulang...
bu bantu aku aku...

Chici F A Abdulfattah



April 09, 2013

Jatuh dari Tangga

Bismillahirahmanirahim...

ibu, aku mau cerita...
hari ini sakit sekali....
kaki ku bengkak bu... tadi pagi aku jatuh dari tangga...

ingin sekali aku merengek kesakitan...
ingin sekali aku bermanja padamu...

ibu.. sakit...
sakit sekali....
sakit......

kakiku memar...
biasanya bila ku jatoh kau selalu memijitnya dengan minyak tawon...

tapi disini ibu jauh...
aku tak bisa bermanja denganmu...
bu,... sakit :(

ibu,.. aku rindu rumah...ingin pulang dan istirahat sejenak...
ingin menenangkan pikiran....
ingin mengecharge kembali semangat...

ibu,... ibu disana rindu aku tidak?
kalo ibu tau aku sangat..sangat...sangat merindukanmu...

apalagi saat kondisi badanku sedang tidak fit berkali-kali lipat rinduku...
ibu doakan aku yah...
doakan aku bisa lekas sembuh...

ibu
disana, ibu jangan sakit yah...
ibu harus kuat...
aku ingin bercerita langsung seperti ini  terhadapmu...
tapi apa daya bu kita terpisah dengan dimensi jarak...

aku tulis disini saja ya bu...
betapa ingin aku bermanja padamu,
betapa ingin kepala ini diusap dengan tangan lembutmu...

bu,, aku benar-benar rindu...


Chici F A Abdulfattah


April 07, 2013

Surat untuk Ibu

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu..
Bismillahirohmanirohim

apa kabar bu?
sehatkah engkau disana?
ibu,.. apa tanganmu masih sering keram?
kau sering sekali mengeluhkan itu...
apalagi saat musim dingin datang...
kau pasti susah tidur...
dan pasti memintaku untuk membalur badanmu dengan minyak kayu putih..
karena kau tak tahan akan dingin yang menyelemuti tubuhmu....

ibu.. bagaimana dengan mata sebelah kirimu?
aku tau engkau susah melihat hanya dengan mengandalkan mata sebelah kananmu...
aku bahkan pernah melihat ibu  susah berpijak karna tak stabilnya penglihatanmu...
karena katarak menutupi bola matamu...
kau mengeluh padaku karena susahnya penglihatanmu..
tapi aku tak pernah,....ya sama sekali tak pernah melihat engkau menangis karena kau kehilangan penglihatanmu..
bahkan yang kulihat kau menangis karena kau bangga melihatku lulus dari pendidikanku...

ibu,.. bagaimana dengan gula darahmu?
kini kulihat tubuhmu semakin kurus..
bahkan urat-urat ditangan sudah terlihat jelas...
apakah ibu bisa menahan sakitnya?
kulihat kau tak lagi bisa makan dengan leluasa seperti dulu...
makanan mu kini terjaga...
tak lagi seperti dulu...
hingga badamu menjadi kurus sangat kurus...


ibu,.. aku tau engkau menahan derita...
engkau menahan pilu...
bahkan engkau menahan rindu...
umurmu kini yang sudah mencapai setengah abad adalah waktunya untukmu istirahat...
bukan lagi bekerja banting tulang demi anak-anakmu...
 tapi engkau menahannya kan bu?
aku tau engkau menahan rasa sakit..
rasa sakit yang begitu lama....
bertahun- tahun engkau menahannya...
bahkan dulu awal aku pergi meninggalkan rumah...
engkau tak bisa tidur...

aku tau dalam pikiranmu kau membayangkan bagaimana kosongnya rumah ini tanpa anak-anakmu...
bagaimana kau menjalani keseharian tanpa ada canda-tawa dari anak-anakmu...
pasti kau berpikir terlalu egoiskah aku bila menahan anakku yang ingin belajar ke pulau seberang...
kau mencoba mengendalikan hatimu untuk berani melepaskan anak perempuanmu...
berani mengambil resiko untuk menahan rindu...
bahkan kau berani mengambil resiko menahan rasa sakit yang kau derita untuk anakmu sekolah...

aku tau ibu... aku tau
tanpa kau berkata pun...
pandanganmu yang sayu menggambarkan seluruh isi hatimu...
menceritakan seluruh kisah sedih yang kau simpan sendiri...
menyimpan berjuta rasa rindu, berjuta cinta, berjuta kasih sayang...
berjuta kepenatan hati yang ingin kau bagi tapi entah pada siapa...
kau menahannya sendiri...
kau memendamnya sendiri...
kau melakukannya untuk anakmu... untuk anak perempuan ini...

aku tau kau juga tak meminta balasan apupun dari apa yang kau korbankan...
itu terlihat jelas saat aku bekerja... kau tak meminta apa-apa...
kau tak meminta balas budi dariku...
mendengar aku dapat nilai bagus sudah membuatmu bahagia...
mendengar aku sudah diterima kerja membuatmu tersenyum...
bahkan kau banggakan aku didepan teman-teman kantormu...
kau tinggikan namaku dihadapan kerabatmu...
kau bahagia sekali medengar aku sudah lulus...

bahkan kau rela merogok tabungan operasimu untuk datang ke wisudaku..
kau bahkan rela menggadaikan perhiasan-perhiasan berhargamu...
hanya untuk melihatku memakai toga..
membawa kebanggan tersendiri buatmu...
kau bangga pada diriku,... tapi andai kau tau bu.. harusnya sekarang engkaulah yang harus berbangga...
karena engkau berhasil menyekolahkan anakmu...
seharusnya engkalau yang mengenakan toga yang ku pakai...
kulihat tiada henti senyummu merekah diwajah...
tiada henti kau pandangi aku yang berdiri didepan kaca dengan kebaya orange  yang cantik,..
ku lihat ada butiran-butiran mutiara di matamu..
aku tau engkau menahan tangis..
engkau tak berubah dari dulu, selalu menyembunyikan air mata... tak mau ada yang melihat...

ibu,..
aku minta maaf....
aku minta maaf dengan segala kegoisanku...
aku minta maaf belum bisa menjadi anak yang bisa dibanggakan...
aku minta maaf bu, aku belum bisa membahagiakanmu,...
aku minta maaf, karena aku belum bisa memberikan apa yang kau inginkan,

bu, maafkan aku yang belum bisa membantumu untuk operasi matamu,
maafkan aku bu, aku belum bisa ada didekatmu sekarang,
aku minta maaf karena aku masih meninggalkanmu,..
maafkan aku bu, karena aku masih sering membuatmu kecewa,
aku minta maaf karena aku masih mengutamakan kegeoisanku untuk mengejar cita...
maafkan aku bu...
aku benar-benar minta maaf...


Ibu,...
aku juga ingin berterima kasih..
aku ingin mengucapkan rasa rindu...
ingin memeluk dan mencium kedua tanganmu...
ingin berterima kasih dengan memeluk erat tubuhmu....
terima kasih bu dengan untaian-untain doa mu...
engkau selalu bawa namaku disetiap sujudmu...
tak pernah sekalipun kau lupa namaku untuk kau singgahi dalam doa mu...
terima kasih bu atas segala pengorbanan yang kau beri...
aku tau sebanyak apapun nanti aku memberikan apa yang kau inginkan,aku yakin tak akan pernah cukup membayar kasih sayang dan cintamu kepadaku...


ibu,..
aku tak menjanjikan suatu hal yang besar padamu...
tapi satu yang pasti akan kulakukan, aku ingin selalu membahagiakanmu,
aku janji...
aku ingin sekali kita pergi melihat rumah Allah di Baitullah...
ingin sekali kaki ini membawa mu untuk mengeliling ka'bah dengan memuji Allah...
aku ingin sekali kita bersama-sama melihat keagungan Allah,
karena Dialah yang selama ini menjadi kekuatan bersama kita bu...
Dialah Tuhan yang selama ini mendengar untaian-untaian doa kita...


untukmu ibu yang berada dipulau seberang...
disini anak perempuan tlah tumbuh dewasa,,,,
kini anakmu ingin segera pulang,..
ingin segera membalas jutaan kebaikanmu,.
tunggu aku ibu,,,
sambut aku nanti dirumah bu,, ^^


Chici F A Abdulfattah
Bandung, 08 April 2013







.